Selasa, 12 Februari 2013

Dampak negatif dari pengaruh internet bagi remaja


Pada era sekarang ini, hampir semua orang pernah dengar kata internet, apalagi bagi remaja, tentunya hal yang lumrah bila mereka berkomentar “Gak pernah ngenet? ihh… jadul bangettt”. Berbagai layanan banyak tersedia untuk dapat menjamah dunia internet, mulai dari warnet, wifi gratisan, operator internet murah, pasang speedy di rumah, kartu dengan modem 3G, akses GPRS mobile dan lainnya.


Internet bisa menjadi perpustakaan bebas dan internasional yang mampu memberi kemudahan bagi kita untuk mencari berbagai informasi dan pengetahuan. Internet juga dapat menjadi ladang bekerja bagi sebagian besar para Profesional.


Namun, bagi para remaja sebaiknya tidak terlalu mendewakan internet, karena tidak dapat dipungkiri lagi bahwa remaja yang menghabiskan waktunya untuk chating dan bermain game online hampir bisa di pastikan akan lebih cepat terpengaruh dampak buruk dari ke canggihan dunia internet.

Dampak buruk dapat berimbas bagi masa depan sang remaja, secara bertahap dan tidak sadar ia akan semakin tidak menghargai waktu di dunia nyata, dan semakin jauh dari hubungan sosial dengan sesama di sekitarnya, ia juga akan semakin merasa bahwa dunia maya tersebut terlihat nyata, dan tanpa disengaja juga akan semakin menyendiri dan memperbanyak melamun, mungkin juga terkadang diselahi tertawa sendiri Laughing

Tips menghindari pengaruh buruk terhadap kecanduan chating dan main game online adalah dengan bersosialisasi dengan orang disekitar kita, misal keluarga, kawan-kawan, teman kerja, tetangga, teman ngopi dan lainnya.

Dampak Buruk Bisnis Rental PS Playstation (Video Game) Bagi Anak-Anak Pelajar

Anak-anak memang umumnya masih memiliki pikiran yang polos sehingga mudah untuk tergoda dengan hal-hal yang berbahaya bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Sesuatu yang bagi mereka menyenangkan dan mengasyikkan bisa saja dapat memberi efek yang tidak baik bagi perkembangan fisik dan mental mereka.

Usaha persewaan video game alias rental ps / ps2 atau rental playstation awalnya lahir dari usaha ding dong (arcade) di waktu lampau. Seiring perkembangan zaman, maka mesin dingdong yang kalah pamor dengan mesin video game console rumahan. Dari sisi harga console game seperti sony playstation2, microsoft xbox 360, nintendo wii, dan lain sebagainya lebih murah dibandingkan dengan harga mesin arcade ding dong yang sangat mahal dan gamenya tidak mudah diubah-ubah sesuai keinginan kita.

Rental ps yang hanya memiliki orientasi mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa memikirkan dampaknya bagi konsumen atau pelanggan yang rata-rata anak-anak usia sekolah atau mahasiswa. Selama tidak ada komplain dari penyewa, maka mereka akan terus menjalankan bisnisnya.

Sebenarnya ada lagi bentuk bisnis yang mirip dengan rental ps, yaitu rental game online yang sekilas mirip seperti warnet namun menyediakan game yang terhubung dengan banyak pemain baik dalam suatu jaringan besar. Dari sisi konsumen utama game online biasanya bukan anak-anak kecil sehingga dampaknya tidak separah rental ps dengan pemain mayoritas anak-anak.

Sebenarnya apa saja yang membuat usaha rental ps2 ini memiliki efek yang jelek pada anak-anak :

1. Merusak Mata dan Menimbulkan Kelelahan

Ukuran televisi untuk bermain yang besar dan jarak bermain yang sangat dekat yaitu kurang lebih satu meter dari depan tv jelas dalam jangka panjang akan merusak mata para pemain menimbulkan rabun jauh. Waktu bermain yang panjang dengan permainan yang seru membuat anak lupa istirahat, lupa makan, lupa mandi, lupa belajar, lupa buat pr, lupa pulang dan lain sebagainya. Hal ini dapat memperbesar resiko terserang berbagai jenis penyakit.

2. Menyita Waktu

Menyewa mesin permainan yang biasanya minimal satu jam membuat banyak waktu tersita yang seharusnya bisa dipakai untuk melakukan aktifitas lain yang lebih berguna. Belum lagi kalau waiting list karena sedang ramai atau hobi nonton teman bermain. Tempat atau ruangan yang dilengkapi oleh pendingin udara atau ac serta lantai yang bersih melengkapi kenyamanan konsumen untuk berlama-lama nongkrong di rental ps.

3. Menimbulkan Kecanduan Main dan Membuat Malas Belajar

Jika pikiran anak dipenuhi oleh permainan yang mengasyikkan maka yang dipikirkannya kebanyakan hanya main game seperti ngadu bola we, balapan, berantem satu lawan satu, adu dance, dan lain sebagainya. Sepulang sekolah langsung nongkrong di tempat rental ps, sore juga, malam juga nongkrong. Hal ini membuat anak kekurangan waktu dan konsentrasi penuh untuk belajar dengan baik.

4. Kurang Kontrol Petugas Rental

Usaha yang berorientasi pada keuntungan semata sangat berbahaya karena anak-anak bisa saja cabut atau bolos sekolah hanya untuk main ps. Yang seharusnya ikut les atau bimbel jadi malah nongkong main ps. Yang belum makan, belum tidur siang, belum mandi, dan lain-lain bisa dengan mudah main ps tanpa larangan petugas. Main berjam-jam pun justru sangat disukai petugas rental. Game yang tidak layak bagi anak-anak (belum cukup umur) pun disuguhkan dengan bebas siap tersedia tanpa memikirkan perkembangan mental anak-anak.

5. Menghabiskan Uang Jajan Hanya Untuk Main PS

Anak yang gemar main ps dengan uang jajan yang pas-pasan akan membuat anak itu bersikap boros dan sulit untuk menabung. Baginya yang penting adalah bersenang-senang. Seharusnya anak-anak jangan banyak melakukan aktifitas transaksi yang harus membayar / bayar tanpa didampingi oleh orangtua.

6. Berpeluang Mengajarkan Judi / Taruhan

Taruhan judi bola dan judi adu bola itu sudah biasa banyak dilakukan oleh orang dewasa. Jangan sampai anak-anak kita gemar bertaruh atas apa yang dilakukannya sendiri maupun dilakukan oleh orang lain. Jika anak sudah senang berjudi, maka ke depannya bisa saja si anak jadi tukang judi yang senang menghamburkan uang dengan harapan menang taruhan.

Dan masih banyak lagi sisi buruk dari usaha rental ps. Diperlukan aturan yang ketat bagi pengusaha rental video game console dan game online agar tidak menimbulkan kerugian pelanggan dan merusak masa depan anak-anak kita. Intinya sistem rental ps yang ada sekarang ini sangat tidak mendidik sehingga perlu aturan main yang menguntungkan semua pihak.

Pengaruh Media Terhadap Kenakalan Anak dan Remaja

Anak-anak yang banyak terpapar kekerasan dari media lebih berisiko untuk memiliki perilaku yang mengarah pada tindakan kekerasan saat remaja. Meskipun hal itu tetap tergantung pada berbagai hal lain. Demikian diungkap sebuah penelitian.

Para peneliti mengatakan, mempertimbangkan bukti acara televisi penuh kekerasan, film dan video games dapat mempengaruhi perilaku anak.

“Meskipun tetap mempertimbangkan berbagai faktor, penelitian menunjukkan kekerasan melalui media benar memberikan pengaruh terhadap tindak kekerasan,” ujar pemimpin peneliti dari Rutgers Universitu di Newark, New Jersey, Paul Boxer.

Dia menuturkan, secara rata-rata para remaja yang tidak terpapar kejahatan melalui media tidak menunjukkan prilaku yang mengarah pada kekerasan.

Penemuan itu melibatkan wawancara dengan 820 remaja dan survei terhadap orangtua dan guru. Sekitar setengah dari para remaja itu berasal dari Michigan High School, sementara yang lainnya berasal dari pusat penahanan remaja. Subjek juga dicampur antara laki-laki dan perempuan dan golongan minoritas serta non minoritas.

Tim Boxer bertanya kepada para remaja tentang tayangan televisi favorit, film dan video games pada saat mereka berusia 7 tahun. Kemudian dinilai untuk menentukan paparan kekerasan dari media tersebut.

Para peneliti juga mengumpulkan informasi mengenai faktor-faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi risiko kekerasan atau agresivitas pada saat anak-anak, termasuk kesulitan belajar, sejarah masalah psikologis dan emosi serta paparan kekerasan pada kehidupan nyata.

Mereka menemukan, meskipun tetap mempertimbangkan faktor-faktor lain, paparan kekerasan media secara berlebihan berkaitan dengan risiko tinggi yang mengarah pada kekerasan dan prilaku agresif pada saat remaja. Bahkan para remaja yang tergolong risiko rendah pada kekerasan tampak rentah terhadap rentan pada pengaruh kekerasan pada media.

Berdasarkan pada penemuan terbaru dan sebelumnya, peneliti menyimpulkan, sangat kecil kemungkinan kesalahan dari pernyataan yang mengatakan paparan yang menyatakan kekerasan dari media secara konsisten dan substansial berpengaruh terhadap prilaku yang mengarah pada kekerasan.

Para peneliti kemudian melanjutkan studi paparan media apa yang paling berpengaruh terhadap anak-anak pra-sekolah. Boxer mengatakan, pada anak yang lebih kecil maka mereka akan meniru perilaku yang mereka lihat. Padahal mereka belum bisa mebedakan perilaku yang berdasar pada kenyataan atau imajinasi dan yang benar atau salah.

Dengan memahami mekanisme tersebut pada perkembangan anak, peneliti menyarankan, para orangtua atau guru dapat mempelajari untuk campur tangan pada prilaku potensial menuju agresivitas atau antisosial dan mengubahnya pada usia yang masih kecil.

Pengaruh Internet Pada Kehidupan Remaja

Kontroversi mengenai pengaruh internet, dan game online masih terus menjadi perdebatan beberapa peneliti hingga saat ini. Banyak peneliti yang menyatakan Internet dapat berdampak buruk bagi kehidupan remaja, seperti sikap antisosial.

Namun, sebuah survey di Amerika Serikat membuktikan jika berselancar di dunia maya, bermain game online, dan bermain situs jejaring sosial justru baik bagi perkembangan remaja.

Digital Youth Project yang disponsori MacArthur Foundation selama tiga tahun berhasil membuktikan internet baik bagi perkembangan remaja. Proyek yang dilakukan selama tiga tahun itu melibatkan 800 remaja dan Orang tua untuk mengetahui peningkatan kemampuan teknologi remaja.

“Menghabiskan waktu di internet membuat mereka belajar meningkatkan kemampuan teknologi yang sangat bermanfaat. Hal ini juga mematahkan anggapan para orangtua yang menyatakan bermain internet hanya membuang waktu saja,” kata peneliti Digital Youth Project, Dr Mimi Ito Seperti dikutip dari BBC.

para remaja yang menghabiskan waktu untuk online, mampu belajar berkomunikasi secara online, atau membuat situs. Penelitian selama tiga tahun itu, menunjukkan para responden menghabiskan waktu sekira 5000 jam. Selama periode tersebut, kreativitas remaja dinilai mengalami peningkatan mulai dari kemampuan menulis, hingga video editing.

PENGARUH GAME ONLINE TERHADAP KEHIDUPAN ANAK-ANAK DAN REMAJA

Teknologi Internet dewasa ini semakin berkembang pesat, salah satu manfaatnya adalah sebagai sarana hiburan, misalnya untuk bermain. Permainan video game dengan menggunakan koneksi Internet tersebut dikenal sebagai game online. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi Internet, game online juga mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini tentu saja akan memberi pengaruh kepada para penggunanya.

Banyak penelitian yang telah dilakukan dengan mengambil anak-anak sebagai subyek penelitian. Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya perhatian lebih kepada anak-anak sebagai cikal bakal dari manusia dewasa. Banyak orang menganggap seorang mahasiswa atau mahasiswi sebagai manusia dewasa sehingga sudah seharusnya dapat bersikap mawas diri dan mandiri. Pernyataan tersebut benar, namun perlu diingat juga bahwa perhatian adalah salah satu kebutuhan manusia, sejak lahir hingga meninggal nanti.

Pada saat ini game online sedang membooming dikalangan masyarakat luas, banyak sekali multiplayer games yang banyak dibangun terutama di kota-kota besar. Peminatnya pastilah banyak dari kalangan muda terutama mahsiswa, meskipun tak bisa dipungkiri lagi bahwasanya orang tua pun banyak yang suka.

Oleh karena itu, kami selaku mahasiwa ingin memberikan sedikit pengetahuan tentang hal ini, setelah kita melihat fenomena yang terjadi dalam kehidupan. Kami ingin memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai game online
sumber http://permanagung.ngeblogs.com/2010/02/21/dampak-teknologi-terhadap-remaja/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar